Rabu, 05 Agustus 2009

KONSEP UMUM PENGORGANISASIAN MASYARAKAT PENGORGANISASIAN MASYARAKAT (COMMUNITY ORGANIZING)

KONSEP UMUM PENGORGANISASIAN MASYARAKAT
PENGORGANISASIAN MASYARAKAT (COMMUNITY ORGANIZING)
sesungguhnya adalah sebuah pemikiran dan pola kerja yang telah ada dan berlangsung sejak berabad-abad yang lampau, yaitu serangkaian upaya membangun masyarakat untuk mencapai taraf kehidupan yang lebih baik,lebih sejahtera dan adil dari sebelumnya dengan mengacu pada harkat dan martabat kemanusiaan seutuhnya.
sebagai suatu rumusan konsep pemikiran dan pola kerja paling tidak sudah dikenal pada masa kehidupan Lao Tse didataran cina,pada abad 7 sebelum Masehi.
Padaabad kedua puluh konsep dari pemikiran dan pola kerja Pengorganisasian Masyarakat tersebut menjadi populer kembali, sebagai reaksi terhadap gagasan dan praktek-praktek pembangunan atau"modernisasi"yang ternyata berujung pada tertekan harkat kemanusiaan dan pengurasan secara dasyat berbagai
sumber daya alam untuk kepentingan sekelompok kecil manusia di bumi ini.
SaulAlinsky dan Paulo Freire adalah sebagian dari tokoh-tokoh yang mengangkat kembali, dan mempraktekkan pemikiran dan pola kerja pengorganisasian masyarakat seiring dengan konsep yang telah dirumuskan oleh Lao Tse, walaupun terjadi perubahan-perubahan (tepatnya : penyesuaian) di tingkat teknik karena latar belakang dan kondisi masyarakat maupun jaman yang berbeda.
sampai sekarang yang telah dikenal oleh para aktivis Ornop mengenai intisari
pemikiran dalam Pengorganisasian Masyarakat adalah, bahwa :
1. Masyarakat memiliki daya dan upaya untuk membangun kehidupannya sendiri.
2. Masyarakat memiliki pengetahuan dan kearifan tersendiri dalam menjalani kehidupannya secara alami.
3. Upaya pembangunan masyarakat akan efektif apabila melibatkan secara aktif seluruh komponen masyarakat sebagai pelaku sekaligus penikmat pembangunan, serta
4. Masyarakat memiliki kemampuan membagi diri sedemikian rupa dalam peran-peran pembangunan mereka.
Semangat yang mendasari pilihan atas paradigma Lao-Tse tersebut pada dasarnya adalah mengembalikan harkat dan martabat manusia seutuhnya dalam berbagai gagasan dan proses pembangunan .
untuk itu strategi dasarnya adalah dengan jalan :
1. Menempatkan masyarakat sebagai SUBYEK utama pembangunan, baik dalam proses maupun pencapaian hasil pembangunan.
2. Gagasan suatu pembangunan masyarakat harus mengacu pada kepentingan dan kebutuhan mayarakat itu sendiri; serta
3. Pembangunan harus bertumpu pada potensi dan kemampuan masyarakat
Pengorganisasian Masyarakat, yang banyak terfokus pada lingkungan masyarakat marjinal, bekerja dengan mengajarkan komunitas atau masyrakat untuk membongkar bungkus alienasi (keterasingan) dan marjinalisasi (penyisihan) dengan jalan pembodohan da pemiskinan yang sudah terjadi secara yang sudah terjadi secara sistematis dan terstruktur.
Jadi, sebuah proses Pengorganisasian Masyarakat yang benar harus mampu memberiakan pencerahan dan penyadaran kepada komunitas bahwa kehidupan adalah milik bersama. Pengorganisasian Masyarakat juga harus dapat mengingatkan orang terhadap kecenderungan konsumtif, selalu mencari kemudahan dan pragmatis. Sehingga tidak lagi memiliki daya kreasi dan kemandirian dalam menjalani dan mensikapi kehidupan ini.
Pengorganisasian Masyarakat juga harus dapat mengingatkan orang terhadap kecenderungan konsumtif, selalu mencari kemudahan dan pragmatis.
Sehingga tidak lagi memiliki daya kreasi dan kemandirian dalam menjalani dan mensikapi kehidupan ini.
1. Definisi Pengorganisasikan Masyarakat
Secara Umum Pengorganisasian Masyarakat didefinisikan sebagai :
"Proses membangun kekuatan dengan melibatkan konstituen sebanyak mungkin melalui proses menemukenali ancaman yang ada secara bersama-sama, menemukenali penyelesaian-penyelesaian yang diinginkan terhadap ancaman-ancaman yang ada; menemu-kenali orang dan struktur, birokrasi, perangkat yang ada agar proses penyelesaian yang dipilih menjadi mungkin dilakukan, menyusun sasaran yang harus dicapai; dan membangun sebuah institusi yang secara demokratis diawasi oleh seluruh konstituen yang ada" (Dave Beckwith & Cristina Lopez, 1997).
Jadi pengorganisasian masyarakat bukan sekedar memobilisasi massa untuk suatu kepentingan, tetapi suatu proses pergaulan/pertemanan/persahabatan dengan suatu komunitas atau masyarakat yang lebih menitik-beratkan pada inisiatif masa kritis untuk mengambil tindakan-tindakan secara sadar dalam mencapai perubahan yang lebih baik.
2. Prinsip-prinsip Pengorganisir Masyarakat
Dalam menjalankan aktivitas pengorganisasian, prinsip yang harus dipegang dan dijadikan pedoman dalam berpikir dan berbuat bagi seorang pengorganisasi masyarakat adalah :
* Membangun pertemanan/persahabatan dengan komunitas atau masyarakat.
* Bersedia belajar dari kehidupan komunitas bersangkutan
* Membangun komunitas atau masyarakat dengan berangkat dari apa yang ada atau dimiliki oleh komunitas tersebut.
* Tidak berpretensi untuk menjadi pemimpin dan "tetua" dari komunitas tersebut.
* Mempercayai bahwa komunitas memiliki potensi dan kemampuan untuk membangun dirinya sendiri hingga tuntas.
Prinsip tersebut dirumuskan dari satu cuplikan ajaran Lao Tse (700 sm) yang lebih kurang berbunyi sebagai berikut :
"Datanglah kepada rakyat, hiduplah bersama mereka, belajarlah dari mereka, cintailah mereka,mulailah dari apa yang mereka tahu; bangunlah dari apa yang mereka punya; tetapi pedamping yang baik adalah, ketika pekerjaan selesai dan tugas selesai, rakyat berkata, "kami sendiri yang kerja".

Tidak ada komentar:

Pemeriksaan RAPIT-TEST COVID-19

Pemeriksaan RAPIT-TEST COVID-19 Mohon edukasi kepada masyarakat terkait pemeriksaan RAPID-TEST sebagai berikut : 1) Rapid-test bukan...