Jumat, 26 Juni 2009

Masalah Penelitian

MASALAH PENELITIAN


Pendahuluan.

Masalah penelitian perlu dipahami karena tiap penelitian masalah menjadi titik tolak ukur dan merupakan langkah pertama yang ketidak jelasanya akan membawa kesesatan dalam langkah –langkah berikutnya. Banyak calon peneliti yang tidak dapat mengutarakan apa masalah penelitiannya, sedangkan ia telah memiliki sejumlah data yang akurat. Untuk itu dalam makalah ini akan disajikan pengertian masalah, Sumber masalah, memilih masalah yang layak untuk diteliti,merumuskan masalah, dan ruang lingkup masalah penelitian.

Pengertian Masalah ..

Masalah penelitian adalah situasi yang memerlukan solusi, pengembangan, perubahan ataupun merupakan kesenjangan antara apa yang diperlukan dengan apa yang tersedia, antara harapan dengan capaian , antara teori dengan kenyataan yang dijumpai

Identifikasi masalah

Suatu permasalahan dapat diindentifikasi jika ada hal berikut :

Petama adanya kesenjangan antara yang seharusnya ( teori maupun fakta empirik temuan penelitian terdahulu ) dengan kenyataan yang dihadapi.

Kedua dari kenyataan tersebut dapat dikembangkan pertanyaan, mengapa kesenjangan itu terjadi.

Ketiga pertanyaan tersebut memungkinkan untuk dijawab dan jawabannya lebih dari satu kemungkinan.

Sumber masalah .

Masalah dalam penelitian dapat diperoleh dari berbagai sumber :

  1. Perpustakaan . Perpustakaan adalah gudang atau tempat menyimpan ilmu pengetahuan dan karena itu pula maka perpustakaan merupakan sumber terpenting masalah- masalah baru dan dengan sendirinya menjadi sumber penemuan baru. . Hal ini karena sebagaian besar penemuan atau masalah itu bersumber pada ilmu itu sendiri.
  2. Observasi dan kewaspadaan.. Kewaspadaan kita terhadap lingkungan akan memperbesar penemuan suatu masalah melalui obsevasi.Dilingkungan praktek maupun dimasyarakat masalah cukup besar yang belum dipecahkan. Dengan menggunakan seluruh panca indra yang kita miliki dan kepekan kita terhadap permasalah yang ada, maka peluang untuk menemukan masalah akan lebih besar.
  3. Diskusi dan pertemuan ilmiah. Diskusi dan perdebatan yang mendalam dan kritis mengenai topik tertentu, tidak jarang menghasilkan ide-ide dan masalah baru, yang perlu pemecahan lebih lanjut.
  4. Hasil penelitian lain sebelumnya. Membaca hasil penelitian para peneliti sebelumnya merupakan sumber penting untuk menemukan masalah .

Memilih masalah yang layak untuk diteliti.

Untuk memilih apakah suatu masalah tersebut layak untuk diteliti perlu diperhatikan hal-hal berikut :

  1. Apakah kegunaan memecahkan masalah itu.
  2. Apakah hasil penelitian masalah itu merupakan hal baru, sehingga akan memberi sumbangan kepada perkembangan ilmu pengetahuan.
  3. Apakah saya memiliki pengetahuan dasar dan ketrampilan cukup untuk mnemecahkan masalah itu.
  4. apakah dapat diperoleh data-data ( misal dari kepustakaan) mengenai pokok masalah itu.
  5. Apakah tersedia fasilitas , peralatan, bahan, keuangan, dan waktu untuk pemecahan masalah itu.
  6. Apakah masalah itu cukup terbatas, tidak terlalu luas, dan umum sifatnya , sebab pembatasan akan memudahkan dan menyederhanakan penelitian.
  7. Apakaah masalah itu betul- betul menarik dan menimbulkan motivasi yang kuat, agar supaya tidak lekas menyerah dan terputus asa apabila mengalami kesulitan dalam penelitian.

Kriteria suatu masalah disebut baik apa bila :

  1. Ruang lingkup spesifik dan tidak terlalu luas.
  2. Dapat diteliti, variable jelas dan terukur.
  3. Penting, berguna, Up to date ( Significance) bagi pihak yang berkepentingan (stick holder)
  4. Sesuai dari segi waktu, biaya dan fasilitas.

Merumuskan masalah.

Bilamana masalah telah ditetapkan dengan memperhatikan hal tersebut diatas, maka sekarang mencoba merumuskan masalah tersebut dengan baik. Perumusan yang baik akan memberi arah dan pembatasan kepada jalan mencari pemecahannya. Perumusan masalah dapat berupa uraian atau deskripsi, berupa pertanyaan penelitian yang ditujukan terhadap situasi yang sedang ingin dipelajari.

Kriteria untuk merumuskan suatu masalah dengan baik adalah :

  1. Suatu masalah penelitian sebaiknya dirumuskan dalam bentuk pertanyaan yang jelas dan tidak meragukan. Masalah yang dirumuskan dalam bentuk pertanyaan akan lebih langsung menonjolkan persoalannya.
  2. Suatu masalah penelitian mempersoalkan macam hubungan yang terdapat antara dua atau lebih variabel yang dimasalahkan. . Suatu penelitian ilmiah sebenarnya selalu mempersoalkan macam hubungan yang terdapat antar variabel. Karena itu maka macam hubungan ini sebaiknya tercakup dalam perumusan masalah. Dalam contoh masalah pengaruh membuang sampah sembarangan dengan tingkat pendidikan. Macam hubungannnya jelas mempersoalkan. Hubungsn Pendidikan. Jadi dalam penelitian paling sedikit memasalahkan dua variabel yang masing masing sebagai variabel bebas dan variabel terikat.
  3. Suatu masalah penelitian yang baik memberi kemungkinan untuk diuji secara empiris. Kriteria ini bermaksud agar masalah penelitian memiliki variabel yang terhadapnya dapat dilakukan pengukuran.
  4. Suatu masalah penelitian yang baik dapat dihubungkan dengan kerangka teori tertentu. Untuk suatu masalah yang sejak semula bersumber ilmu itu sendiri, criteria ini lebih mudah untuk dipenuhi., namun untuk masalah yang berasal dari hasil observasi memerlukan lebih banyak pemikiran untuk mengaitkan dengan suatu kerangka teori. Merumuskan masalah tanpa kerangka teori dianggap merumuskan sekehendak hati. Kerangka teori penting untuk mempertanggungjawabkan landasan masalahnya. Jadi bagaimanapun sederhananya suatu masalah penelitian, calon peneliti sebaiknya membangun kerangka teori nya yang terdiri dari unsusr-unsur teori mengenai variabel yang dijadikan masalahnya.

Ruang lingkup masalah.

Menentukan ruang lingkup penelitian sangat penting agar kita tidak terlibat dalam suatu kegiatan yang tidak diperlukan. Ruang lingkup juga harus disesuaikan dengan waktu, tenaga dan keuangan yang tersedia. Ruang lingkup biasanya ditinjau dari dua hal yaitu pertama pokok persoalan dan kedua dari obyek penelitian. Dari sudut pokok persoalan penelitian , peneliti tidak mungkin dapat mencakup persoalan yang demikian luas , pokok persoalannya hanya pada tertentu saja bahkan bisa disempitkan hanya mempersoalkan masalah yang lebih khusus. Dari segi obyek penelitian dapat membatasi dari macam obyek penelitian dan luasnya daerah penelitian , misalnya pada ruangan/ tempat tertentu..

Tujuan dalam kegiatan penelitian.

Dalam proposal penelitian tujuan adalah sesuatu yang kita harapkan, ingin diketahui, ingin didapati ,ingin dilakukan dan sebagainya dalam rangka menjawab pertanyaan atau masalah penelitian. . Oleh karena itu tujuan penelitian dan masalah penelitian harus saling berkaitan.

Sesuai dengan permasalahan yang ada, pada umumnya tujuan dalam penelitian dapat dikelompokkan menjadi 5 tipe yaitu :

  1. Untuk menambah batang tubuh ilmu pengetahuan yang sudah ada.
  2. Untuk memberikan informasi bagi program atau kegiatan.
  3. untuk menilai suatu program atau kegiatan.
  4. Untuk mengembangkan suatu metoda.
  5. Untuk meramalkan / memperkirakan sesuatu.

Tujuan penelitian pada umumnya dijabarkan mnjadi tujuan umum dan tujuan khusus.

Tujuan umum.

Apa yang ingin kita capai disini sifatnya masih sangat umum, abstrak dan luas serta masih bersifat harapan –harapan yang diinginkan. Harapan tersebut harus merupakan informasi atau produk berkaitan dengan pemecahan masalah penelitian yang akan dilakukan.

Tujuan khusus.

Tujuan khusus suatu penelitian harus merupakan komponen dari tujuan umum, sehingga harus konsisten dengan tujuan umum yang telah dibuat. Sifat tujuan khusus lebih operasional dan lebih spesifik dari pada tujuan umum. Informasi atau produk yang akan dihasilkan harus mampu memecahkan akar masalah penelitian yang akan dilakukan. Dalam mengungkapkannya harus jelas menjabarkan tujuan kegiatan yang hendak dilakukan, untuk apa, kepada siapa, kapan dan dimana suatu masalah dipecahkan melalui penelitian yang akan dilakukan..

Manfaat dalam kegiatan penelitian.

Dalam suatu proposal penelitian , manfaat adalah kegunaan dari sesuatu yang dihasilkan oleh penelitian yang akan dilakukan. Oleh karena itu manfaat suatu penelitian harus berkaitan erat dengan tujuan penelitian.

Penulisan manfaat dalam proposal penelitian harus dijabarkan dengan jelas. Hal ini karena merupakan bagian yang dipertimbangkan untuk menentukan perlu tidaknya suatu penelitian dilakukan. Penjelasan mengenai manfaat harus meliputi siapa yang dapat memanfaatkan, untuk apa dan bagaimana cara memanfaatkannya. Pada umumnya manfaat penelitian dapat dikelompokkan menjadi 3 macam yaitu :

  1. Manfaat secara teoritis. Dalam hal ini sesuatu ( informasi) yang akan dihasilkan dari suatu penelitian dapat dimanfaatkan untuk pengembangan ilmu pengetahuan yang sudah ada. Hasil dari penelitian tersebut secara teoritis dapat digunakan untuk menyempurnakan atau menambah ilmu pengetahuan yang sudah ada.
  2. Manfaat secara teknis. Dalam hal ini sesuatu ( informasi, metode, produk ) yang akan dihasilkan dari suatu penelitian dapat digunakan untuk pengembangan tehnologi/ metode yang sudah ada secara lebih efisien dan efektip atau berupa tehnologi baru yang lebih berhasil guna dan berdaya guna.
  3. Manfaat secara aplikatif. Dalam hal ini sesuatu ( metode, produk ) yang akan dihasilkan oleh suatu penelitian sudah benar- benar teruji secara praktis. Hasil dari penelitian tersebut umumnya langsung dapat diaplikasikan/ diterapkan di masyarakat.

Demikian pembahasan mengenai masalah penelitian yang perlu dipahami agar suatu penelitian dapat dimulai dengan suatu masalah penelitian yang dapat digunakan sebagai pandu yang menuntun langkah pelaksanaan penelitian kearah yang benar.



Tidak ada komentar:

Pemeriksaan RAPIT-TEST COVID-19

Pemeriksaan RAPIT-TEST COVID-19 Mohon edukasi kepada masyarakat terkait pemeriksaan RAPID-TEST sebagai berikut : 1) Rapid-test bukan...