Jumat, 25 November 2011

Kabupaten Badung

Kabupaten Badung
Lambang Badung.png
Lambang Kabupaten Badung
Motto: Ҫura Dharma Raksaka


Location Badung Regency.png
Peta lokasi Kabupaten Badung
Koordinat: 08°14'17"-08°50'57"LS, 115°05'02"-115°15'09"BT
Provinsi Bali
Hari jadi 20 September
Pemerintahan
- Bupati Anak Agung Gde Agung
- DAU Rp. 156.926.247.000,-(2011)[1]
Luas 420,09 km2 [2]
Populasi
- Total 383.880 jiwa (2008)[3]
- Kepadatan 913,8 jiwa/km2
Demografi
- Agama Hindu
- Bahasa Bali, Indonesia
- Zona waktu GMT+08:00
- Kode area telepon 0361
- Bandar udara Bandara Ngurah Rai
Pembagian administratif
- Kecamatan 6
- Kelurahan 63
- Situs web http://www.badungkab.go.id/

Koordinat: 8°35′ LS 115°11′ BT

Kabupaten Badung adalah sebuah kabupaten yang terletak di provinsi Bali, Indonesia. Daerah ini yang juga meliputi Kuta dan Nusa Dua adalah sebuah obyek wisata yang terkenal. Ibu kotanya berada di Mangupura, dahulu berada di Denpasar[4]. Pada tahun 1999 terjadi kerusuhan besar di mana Kantor Bupati Badung di Denpasar dibakar sampai rata dengan tanah.

Kabupaten Badung saat ini dipimpin oleh seorang Bupati yang saat ini dijabat oleh Anak Agung Gde Agung yang berasal dari daerah Mengwi, dan sebagai Wakil Bupati yaitu I Ketut Sudikerta.

Kabupaten Badung berbatasan dengan Kabupaten Buleleng di sebelah utara, Kabupaten Tabanan di barat dan Kabupaten Bangli, Gianyar serta kota Denpasar di sebelah timur.

Daftar isi

[sembunyikan]

[sunting] Kecamatan

Wilayah Kabupaten Badung dibagi menjadi 6 kecamatan, yaitu:

  1. Petang
  2. Mengwi
  3. Abiansemal
  4. Kuta
  5. Kuta Utara
  6. Kuta Selatan

[sunting] Sejarah

Kabupaten Badung dulunya bernama Nambangan sebelum diganti oleh I Gusti Ngurah Made Pemecutan pada akhir abad ke-18. Dengan memiliki keris dan cemeti pusaka Beliau dapat menundukkan Mengwi dan Jembrana hingga tahun 1810, dimana Beliau akhirnya diganti oleh 2 orang raja berikutnya. Kematian Beliau seolah olah sudah diatur oleh penerusnya, barangkali saudaranya, Raja Kesiman yang memerintah dengan mencapai puncaknya tahun 1829-1863. Ia dapat dipengaruhi oleh kekuatan dari luar Bali dan menggantungkan harapan kepada Pemerintah Belanda pada saat itu.

Belanda diijinkan Beliau untuk mendirikan stasiunnya di Kuta di tahun 1826, sebagai balasan atas kerjasama itu Beliau mendapatkan hadiah yang sangat indah. Seorang pedagang berkebangsaan Denmark, bernama Mads Johansen Lange yang datang ke Bali pada usia 18 tahun dan memegang peranan sebagai mediator antara Pemerintah Belanda dan Bali dimana raja mendapat bagian yang cukup menarik. Mulai saat itu, Mads Lange yang lahir tahun 1806, dapat meningkatkan hubungan baik dengan raja-raja di Bali. Pada tahun 1856 Mads Lange sakit dan mohon pensiun serta memutuskan untuk kembali ke Denmark, namun sayang dia meninggal pada saat kapal yang akan ditumpangi akan berangkat dan akhirnya dia dikubur di Kuta. Di samping itu Kuta juga dikenal sebagai tempat di mana Kapten Cornelis de Houtman dengan beberapa pengikutnya dihukum gantung tahun 1557, ketika 20.000 pasukan Bali kembali dari perjalanan mempertahankan Blambangan dari Kesultanan Mataram.

Kapal Belanda di Sanur

Di tahun 1904 sebuah kapal China berbendera Belanda bernama "Sri Komala" kandas di pantai Sanur. Pihak pemerintah Belanda menuduh masyarakat setempat melucuti, merusak dan merampas isi kapal dan menuntut kepada raja atas segala kerusakan itu sebesar 3.000 dolar perak dan menghukum orang-orang yang merusak kapal. Penolakan raja atas tuduhan dan pembayaran kompensasi itu, menyebabkan pemerintah Belanda mempersiapkan expedisi militernya yang ke-6 ke Bali pada tanggal 20 September 1906. Tiga batalyon infantri dan 2 batalyon pasukan arteleri segera mendarat dan menyerang Kerajaan Badung.

Setelah menyerang Badung, Belanda menyerbu kota Denpasar, hingga mencapai pintu gerbang kota, mereka belum mendapatkan perlawanan yang berarti namun tiba-tiba mereka disambut oleh segerombolan orang-orang berpakaian serba putih, siap melakukan "perang puputan" (mati berperang sampai titik darah terakhir). Dipimpin oleh raja para pendeta, pengawal, sanak saudara, laki perempuan menghiasi diri dengan batu permata dan berpakaian perang keluar menuju tengah-tengah medan pertempuran. Hal itu dilakukan karena ajaran agamanya bahwa tujuan ksatria adalah mati di medan perang sehingga arwah dapat masuk langsung ke sorga. Menyerah dan mati dalam pengasingan adalah hal yang paling memalukan.

Korban Perang Puputan Badung

Raja Badung beserta laskarnya yang dengan gagah berani dan tidak kenal menyerah serta memilih melakukan perang puputan akhirnya gugur demi mempertahankan kedaulatan dan kehormatan rakyat Badung.

Beberapa hari kemudian Belanda pun menyerang Tabanan, dan kemudian di tahun 1908 Kerajaan Klungkung juga melakukan puputan dan dengan jatuhnya kerajaan Klungkung maka Belanda menguasai Bali sepenuhnya. Di tahun 1914 Belanda mengganti pasukan tentara dengan kepolisian sambil melakukan reorganisasi pemerintahan. Beberapa raja dicabuti hak politiknya, namun mereka tetap menjaga nilai kebudayaan dan raja pun masih berpengaruh kuat. Kota Denpasar yang terdiri dari 3 kecamatan merupakan bagian dari Kabupaten Badung, sebelum ditetapkan sebagai Kota Madya pada tanggal 27 Februari 1993.

[sunting] Objek wisata

Di Kabupaten Badung banyak sekali objek wisata yang dapat dikunjungi, misalnya:

  1. Bandara I Gusti Ngurah Rai
  2. Air terjun Nungnung
  3. Atraksi Makotek di Desa Munggu
  4. Ayung Rafting
  5. Bumi Perkemahan Dukuh, Blahkiuh
  6. Bungy Jumping
  7. Desa Petang
  8. Desa Plaga
  9. Desa Kapal
  10. Perang Tipat Bantal (Desa Kapal)
  11. Pantai Dreamland
  12. Pantai Padang-Padang
  13. Pecatu
  14. Jembatan Tukad bangkung (terpanjang di Bali Nusa tenggara dan Tertinggi di Asia Tenggara
  15. Pusat Pemerintahan Kabupaten Badung (Pusat pemerintahan Kabupaten Terbesar dan termegah di INDONESIA
  16. Pura penataran Puspem Badung
  17. Pantai Seseh
  18. Pantai Batu Bolong
  19. Pantai Brawa
  20. Kawasan Industri Badung (Jalan Bay Pass Sunset Roat, Kuta)
  21. Kawasan Wisata Malam Oberoi
  22. Desa Wisata Baha
  23. Garuda Wisnu Kencana (GWK)
  24. Geger Sawangan
  25. Kawasan BTDC Nusa Dua
  26. Mandala Wisata
  27. Monumen Tragedi Kemanusiaan Bom Bali
  28. Panggung Kesenian Kuta Timur
  29. Pantai Canggu
  30. Pantai Jimbaran
  31. Pantai Kedonganan
  32. Pantai Kuta, Legian, Seminyak
  33. Kawasan Internasional Legian
  34. Pantai Labuan Sait
  35. Pantai Nyang-Nyang
  36. Pantai Suluban 699
  37. Patung Satria Gatot Kaca
  38. Penangkaran Penyu Deluang Sari
  39. Pura Peti Tenget
  40. Pura Pucak Tedung
  41. Pura Sadha
  42. Pura Taman Ayun
  43. Pura Uluwatu
  44. Safari Kuda
  45. Sangeh
  46. Taman Reptil Indonesia Jaya
  47. Kota Mangupura
  48. Tanah Wuk
  49. Tanjung Benoa
  50. Waka Tangga
  51. Water Boom Park, Kuta, Badung
  52. Wisata Agro Pelaga
  53. Universitas Udayana (Jimbaran, Badung)
  54. Politeknik Negeri Bali
  55. Kawasan Perumahan Ekspatriat Kecamatan Kuta Utara

[sunting] Referensi

  1. ^ "Perpres No. 6 Tahun 2011". 17 Februari 2011. http://www.djpk.depkeu.go.id/regulation/27/tahun/2011/bulan/02/tanggal/17/id/590/. Diakses pada 23 Mei 2011.
  2. ^ http://www.baliprov.go.id/index.php?page=geo_grafi Luas Kabupaten Badung versi Situs Resmi Pemerintah Provinsi Bali
  3. ^ http://bali.bps.go.id/tabeldetail.php?ed=51000202&od=2&rd=&id=2 Jumlah Penduduk Kabupaten Badung tahun 2008 versi BPS Provinsi Bali
  4. ^ Peraturan Pemerintah Nomor 67 Tahun 2009 tentang Pemindahan Ibu Kota Kabupaten Badung dari Wilayah Kota Denpasar ke Wilayah Kecamatan Mengwi Kabupate
sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Badung

Tidak ada komentar:

Pemeriksaan RAPIT-TEST COVID-19

Pemeriksaan RAPIT-TEST COVID-19 Mohon edukasi kepada masyarakat terkait pemeriksaan RAPID-TEST sebagai berikut : 1) Rapid-test bukan...